7 Agustus 2014
Sekitar jam 10 pagi kami -anggota KKN Unsyiah kelompok 54- pergi mengunjungi salah satu rumah warga untuk melihat cara pembuatan atap rumah dari daun rumbia. Dua hari sebelumnya (hari pertama saat jak saweu-saweu gampong) kami sudah terlebih dahulu melihat Abuchik (panggilan kakek untuk masyarakat Aceh pada umumnya) yang bernama Abdul Gani sedang membelah dan memotong pohon pinang menjadi kecil-kecil yang merupakan salah satu bahan untuk pembuatan atap rumbia.
Berikut ini adalah bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan atap rumbia.
Nomor 1 adalah Pohon pinang yang sudah dipotong kecil-kecil berfungsi sebagai penyangga daun dengan panjang 1 meter dan ketebatan sekitar 3-4 cm.
nomor 2 merupakan Rotan yang dipotong tipis-tipis menyerupai benang untuk menyambung daun rumbia dengan penyangga kayu pinang.
Nomor 3 adalah daun rumbia yang merupakan bahan utama dalam pembuatan atap rumbia.
Cara pembuatan atap rumbia:
Pertama, siapkan 3 bahan-bahan di atas lalu ambil kayu pinang yang sudah dipotong sepanjang 1 meter.
lalu pilihlah tiga helai daun rumbia yang memiliki daun luas-luas untuk kemudian disatukan dan diletakkan di tengah-tengah antara kayu pinang lalu patahkan menjadi satu agar kedua sisinya menyatu.
Selanjutnya, ambil rotan untuk menyambungkan daun rumbia tersebut seperti diikatkan atau dianyamkan ke kayu pinang. Lakukan begitu seterusnya sampai seluruh permukaan kayu pinang tertutupi dan jangan sampai dibiarkan ada susunan yang kurang rapat.
Biasanya Abuchik Abdul Gani yang sudah berusia lebih dari 70 tahun ini membuat atap rumbia untuk dijual kepada pemesan, jika memang tidak ada yang memesan maka atap-atap dari daun rumbia tersebut disimpan terlebih dahulu sampai nanti ada yang membeli. Begitulah kehidupan sehari-hari salah satu Abuchik gampong Dee ini untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari.
Semoga bermanfaat dan menambah ilmu kita semua.
(pt)